November 2016

Minggu, 06 November 2016

Harga Steam VR HTC Vive Dan Kapan Masuk Indonesia


HTC yang kita tahu selama ini piawai dalam menghasilkan sebuah perangkat telekomunikasi karena memang selama ini bergelut sebagai produsen sekaligus vendor smartphone, pada beberapa waktu terakhir ini telah berhasil menciptakan sebuah teknologi masa depan di sektor hiburan game dengan meluncurkan perangkat bernama Steam VR HTC Vive.  Steam VR HTC Vive yang digadang-gadang adalah the next level teknologi VR (Virtual Reality) yang mampu menciptakan pengalaman bermain game virtual jauh lebih nyata. Jika sebelumnya kita mengenal VR hanya berupa perangkat cardboard yang dalam penggunaanya kita hanya perlu menjadikan smartphone kita sebagai media visualnya dengan cara menyelipkan pada cardboar tersebut, namun tidak dengan apa yang terjadi pada  perangkat Steam VR HTC Vive. Pengguna dari Steam VR HTC Vive perlu didukung dengan perangkat lain berupa laptop atau PC komputer tidak lagi dengan smartphone, dimana laptop atau PC komputer akan menjadi media yang menjalankan game tersebut kemudian headset Steam VR HTC Vive menjadi media visualisasinya dan pusat kontrol layaknya joystick untuk memainkan game tersebut.
harga steam vr htc vive
Spesifikasi Steam VR HTC Vive
Dan yang perlu anda ketahui lagi adalah , headset Steam VR HTC Vive merupakan hasil buah kerjasama antara Vive dan HTC  yang memang dikhususkan hanya kompitebel dengan perangkat komputer seperti PC ataupun laptop. Perangkat virtual reality yang secara fungsi dan kualitas teknologinya lebih canggih bila dibandingkan dengan Oculus Rift sejauh ini mejadi satu-satunya perangkat yang menduduki level tertinggi di teknologi Virtual reality (VR), jadi layak saja jika harga Steam VR HTC Vive saat ini dibandrol dengan harga yang cukup sangat mahal. Untuk pasar Asia sendiri, Steam VR HTC Vive baru dipasarkan di Jepang dan untuk wilayah Oceania baru dipasarkan di Australia. Jadi bagi anda yang mungkin bertanya kapan Steam VR HTC Vive dirilis di Indonesia atau kapan Steam VR HTC Vive masuk Indonesia, sepertinya anda harus sedikit bersabar untuk menunggu kehadirannya karena hal tersebut sepertinya menjadi satu bagian stategi marketing dari HTC untuk mensukseskan penjualan produknya. Namun bagi anda yang mungkin tidak sabar menunggu kehadiran Steam VR HTC Vive di Indonesia anda dapat melakukan pembelian melalui perantara teman, keluarga atau mungkin kenalan yang berada disalah satu negara tersebut dan bisa dipercaya untuk membantu anda membelikannya dan mengirimkannya ke Indonesia, dan satu hal yang mungkin akan merepotkan anda adalah, anda akan berurusan dengan pihak beacukai ketika Steam VR HTC Vive sudah masuk Indonesia.
review steam vr htc vive
Review Steam VR HTC Vive
Fungsi dan Kegunaan Cardboard Steam VR HTC Vive
Dari perangkat yang ada tersebut masing-masing memerankan fungsi yang berbeda dimana cardboard dengan kabel HDMI akan menjadi media visualisasinya dengan cara menghubungkannya ke laptop atau komputer dengan perantara kabel HDMI, dimana kabel HDMI yang disertakan juga cukup panjang ukurannya karena akan mengcover kebutuhan gerak dari pengguna Steam VR HTC Vive menjadi lebih leluasa. Pada cardboar tersebut juga sudah builtin microphone yang memungkinkan pengguanya dapat langsung berkomunikasi dengan teman atau lawan mainnya ketika digunakan dalam bermain game online dijaringan internet.
Fungsi Sensor Gesture Steam VR HTC Vive
Sebagai sebuah headset Virtual Reality yang cara kerjanya dengan merespon gerak atau gesture dari sang pengguna, maka perlu adanya sebuah sensor yang dapat menterjemahkan setiap gerak dari sang pengguna menjadi sebuah mode perintah atau kotrol didalam sebuah permainan yang sedang dijalankan. Sensornya sendiri terdiri dari dua buah sensor yang berbetuk kubus dengan dimensi kurang lebih 8 x 4 x 8 cm, dengan terdapat satu lobang dibagian bawah sensor sebagai tempat menancapkan semacan tripod sehingga sensor dapat ditempatkan atau diposisikan dibagian titik atau disudut  ruangan kita yang sekiranya dapat mengcover dan mendeteksi setiap gerakan kita .
Fungsi Wireless Joystick Steam VR HTC Vive
Sebagai kontrol atau pusat kendali untuk memainkan game maka disertakanlah semacam joystick berjumlah dua buah yang berbentuk seperti tongkat dimana cara penggunannya adalah dengan menggenggamnya dimasing-masing tangan kita. Fungsi dari joststick ini sendiri adalah dapat menjadi sebuah senjata, tangan atau objek lainnya tergantung dari game apa yang sedang kita mainkan. Untuk konektivitas joystick Steam VR HTC Vive adalah nirkabel tanpa kebel atau wireless, sehingga joystick tersebut didalamnya telah ditanamkan sebuah batrai yang dalam penggunannya harus dilakukan charging daya terlebih dahulu layaknya joystick PS 3 atau joystick lainnya yang mengandalkan teknologi nirkabel sebagai media konektivitasnya.
Harga Steam VR HTC Vive
Untuk harga Steam VR HTC Vive pihak HTC membandrolnya dikisaran harga US$799 atau sekitar Rp. 10.500.00 juta, yang bisa saja nanti setelah Steam VR HTC Vive masuk ke Indonesia akan dibandrol diharga yang jauh lebih mahal yang mungkin bisa dikisaran Rp. 15 – 18 juta per unitnya setelah terkena pajak tambahan biaya lainnya. Mungkin bagi hampir sebagian besar kalangan harga Steam VR HTC Vive yang dibandrol diatas Rp. 10 juta adalah cukup mahal, namun bagi sebagian kalangan yang memang penggila game, semua akan dilakukan untuk mendapatkan perangkat The Next VR Tehcnology  ini.
Spesifikasi PC Komputer/ Laptop Untuk Mejalankan Steam VR HTC Vive
Didalam kenyataanya tidak semua perangkat PC komputer atau laptop dapat atau support untuk digunakan menjalankan Steam VR HTC Vive ini, beberapa spesifikasi hardware maupun software dengan spek tertetu saja yang dapat digunakan untuk memainkan game menggunakan Steam VR HTC Vive, dan spesifikasi tersebut diantaranya adalah.
  • Sistem Operasi: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10
  • Prosesor: Intel i5-4590 / AMD 8350 atau lebih baik
  • GPU: NVIDIA GeForce GTX 970, AMD Radeon R9 290 atau lebih baik
  • RAM: 4 GB ke atas
  • Port USB: USB 2.0 x1 atau lebih baik
  • Port Video: HDMI 1.4, DisplayPort 1.2 atau lebih baik
Dengan spesifikasi minimal seperti yang kami sampaikan diatas inilah sebuah komputer atau laptop baru dapat digunakan untuk memainkan game dengan menggunakan Steam VR HTC Vive. Jadi bagi anda yang mungkin merasa tertarik ingin merasakan sensasi bermain game VR dengan kualitas yang lebih baik, anda harus menyiapkan kocek yang tidak sedikit mengingat harga Steam VR HTC Vive sendiri dikisaran harga diatas Rp. 10 juta belum lagi ditambah dengan dukungan perangkat komputer atau laptop yang memiliki spesifikasi hardware dan software yang cukup tinggi sebagai standar untuk dapat digunakannya Steam VR HTC Vive pada PC komputer.
Kelebihan dan Kekurangan Steam VR HTC Vive
spesifikasi steam vr htc vive
Kelebihan dan Kekurangan Steam VR HTC Vive
Kelebihan Steam VR HTC Vive
  • Pengguna mendapatkan sensasi bermain game VR dengan kualitas yang jauh lebih baik
  • Merupakan teknologi tertinggi VR sejauh ini
  • Terdiri dari 5 perangkat int diantaranya, 1 buah cardboard, 2 buah joystick dan 2 buah sensor
  • Konektivitas joystick dan sensor mengguanakn teknologi nirkabel atau wireless
Kekurangan Steam VR HTC Vive
  • Saat ini belum masuk dan dijual di Indonesia
  • Harga Steam VR HTC Vive relatif cukup mahal

Review DreadOut – Penampakan game horor klasik yang dipadu budaya Indonesia


dreadout-thumb
Akhirnya setelah sekian lama menunggu dan sempat tertunda beberapa bulan, game buatan anak bangsa ini muncul secara resmi di website Steam. DreadOut, sebuah game horor yang terinspirasi dari game horor klasik seperti Fatal Frame ini dibuat oleh studio lokal asal Bandung yaitu Digital Happiness. Melihat kondisi game horor zaman sekarang yang tidak lagi memiliki getaran-getaran layaknya game horor tahun 90an, apakah game indie yang didukung oleh website crowdsourcing Indiegogo ini bisa menggebrak dunia video game horor lewat gameplay dan atmosfer yang ditawarkan?
Sebelum peluncuran resminya besok, kami akan memberikan memberikan ulasan game ini sebagai bahan referensi Anda.
Jangan Takut
DreadOut bercerita tentang sekelompok pelajar yang terpaksa masuk ke sebuah kampung yang terbengkalai ketika mereka sedang melakukan karyawisata. Anda akan bermain sebagai Linda, seorang siswi SMA yang merupakan salah satu dari kelompok pelajar tersebut. Dalam kampung tersebut, Linda dan kawan-kawan terperangkap dalam sebuah sekolah yang berhantu dan mereka terpisah satu sama yang lain. Linda yang dibekali telepon genggamnya kini harus berusaha mencari teman-temannya dan juga mencari jalan untuk keluar dari tempat terkutuk itu.
Melalui sinopsis tersebut, nampaknya cerita dalam DreadOut terdengar agak klise layaknya cerita dalam sebuah film horor pada umumnya, tapi bukan dari nilai tersebut DreadOutmenunjukkan kebolehannya.
Review-DreadOut-Screenshot-1
DreadOut mungkin salah satu game yang bisa menunjukkan atmosfer mencekam secara baik. Dari awal permainan saja Anda sudah disuguhi lantunan ‘Lengser Wengi’ yang dijamin bisa membuat bulu kuduk berdiri. Untuk orang luar negeri, mungkin lagu tersebut hanyalah sebuah pembuka biasa, namun bagi kita yang merupakan orang Indonesia, lagu tersebut memberikan dampak yang berbeda karena kita mengenalnya bukan? DreadOut nampaknya lebih fokus untuk memberikan pengalaman budaya lokal dan saya rasa hal itu sangatlah tepat mengingat budaya Indonesia memiliki potensi untuk diolah dan menjadikan sebuah karya memiliki nilai eksotis.
Inti dari sebuah suasana yang mengerikan dalam media visual adalah adanya keterbatasan yang membuat kita mengira-ngira ada sesuatu yang tidak diketahui di hadapan kita. Saya rasa DreadOut melakukan kerja yang sangat baik dalam bagian itu. Mulai dari jarak pandang yang pendek serta tingkat pencahayaan yang benar-benar gelap secara tidak langsung membuatmu membayangkan bahwa ada ‘sesuatu’ yang menunggu di balik kegelapan itu. Hal ini pernah digunakan pada beberapa macam game horor seperti Silent Hill dan hasilnya juga sama seramnya.
Review-DreadOut-Screenshot-6
Tidak hanya itu saja, desain level yang ada dalam DreadOut juga dibuat cukup mencekam lewat penataan objek-objek yang ada. Dalam game ini, Anda terkurung dalam sebuah sekolah, dan biar saya perjelas bahwa gedung sekolah adalah salah satu tempat terbaik untuk dijadikan sebuah setting film atau game horor. Sebagai contoh, DreadOut menggunakan objek kursi dan meja dalam kelas untuk membentuk sebuah formasi meja-kursi yang terlihat menyeramkan. Kemudian, adanya objek-objek mencolok yang seharusnya tidak ada dalam sebuah sekolah, coretan di dinding serta banyak objek rusak yang termakan waktu sangat menambah nuansa seram dalam game ini.
DreadOut nampak jelas menggunakan konten lokal sebagai daya tarik utama. Selain untuk keperluan inti gameplay, ada pula hal-hal lain dari penggunaan materi lokal itu yang membuat kamu malah tersenyum sendiri. Contohnya di bagian poster-poster yang terpampang di dinding yang kebanyakan mengingatkan kita betapa noraknya iklan tempel yang ada di Indonesia. Selain itu ada juga penampakan dari hal-hal yang sering kita lihat di pinggir jalan sebelum masuk ke gedung sekolah seperti stand yang menjual CD lagu bajakan bahkan hingga bunga obitueri yang bertuliskan ‘Turut Berduka Cita (nama backer)’ juga ada. Sebelum Anda ketakutan sepertinya Anda akan tertawa sendiri dulu (dan itu pasti buat orang di sekitar Anda ketakutan).

Buka Matamu, Buka Telingamu

Review-DreadOut-Screenshot-3
Salah satu elemen dalam sebuah game horor adalah jumpscare, namun banyak di antara game horor yang ada malah memberikan jumpscare secara ‘murahan’. Contohnya seperti menggunakan efek suara yang keras secara tiba-tiba tapi kita tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dalam DreadOut, hal tersebut tidak akan Anda temukan, melainkan DreadOutmemberikan pengalaman jumpscare tersebut secara bertahap namun tetap mengagetkan. Saya tidak bisa memberikan contoh karena itu akan merusak pengalaman bermain, tapi kalau Anda coba sendiri, Anda pasti cukup mengerti apa yang saya maksudkan.
Ada juga satu aspek yang ingin saya ulas yaitu di bidang suara. Karakter dalam DreadOutmenggunakan bahasa Inggris dalam percakapannya untuk sementara ini dan nantinya Digital Happiness akan memberikan patch untuk bahasa Indonesia. Tidak ada sesuatu yang istimewa di bagian ini namun begitu saya mendengar efek suara seperti ambience, saya cukup terkejut karena DreadOut juga bisa menghantarkan atmosfer mencekam hanya lewat suara. Saya acungkan jempol buat sound designer-nya karena suara yang dipilih sangatlah tepat dan mampu membuat saya merinding. Suara-suara tersebut bukan suara keras yang tiba-tiba muncul melainkan malah suara-suara samar yang justru bisa membuat Anda berkeringat dingin.
Meskipun memiliki impresi yang cukup baik, DreadOut masih mengalami beberapa masalah di berbagai bagian. Pada teksur objek 3D, masih ada ketidak seimbangan kualitas tekstur. Beberapa objek dalam game memiliki kualitas tekstur yang baik dan kebanyakan memiliki tekstur yang rendah. Selain tekstur, masih juga ada objek yang terkena clipping sehingga kadang terlihat menghilang dari pandangan. Untuk bagian modeling dan rigging dari karakter sendiri juga masih terlihat agak kasar dan begitu dianimasikan, deformasi dari bagian-bagian tubuh terlihat tidak alami.
Review-DreadOut-Screenshot-4
Untuk gameplay, sebenarnya game ini menganut cara bermain yang sederhana. Anda cukup mengambil foto dari hantu yang Anda temui untuk mengalahkannya dan semua foto yang Anda ambil bisa disimpan dalam galeri. Beberapa hantu memiliki cara tersendiri untuk dikalahkan dan itu menambah variasi dalam permainan. Sayangnya, game ini tidak memiliki in-game tutorial sehingga sebelum Anda memulai permainan ada baiknya membaca terlebih dahulu panduan yang ada. Cara ini cukup konvensional dan mengingatkan saya tentang manual untuk bergerak dalam game Resident Evil tempo dulu.
Satu hal yang cukup membuat saya frustasi memainkan DreadOut adalah tujuan yang tidak jelas. Tujuan dalam game ini diperlihatkan dalam bentuk potongan cerita sehingga saya sendiri sering bingung sebenarnya yang harus saya cari itu apa. Hal seperti ini sebenarnya sudah cukup lumrah di kalangan game pixel horor, namun karena DreadOut adalah sebuah game 3D, maka area yang harus dijelajahi menjadi lebih luas sehingga Anda malah kebingungan lebih dahulu sebelum bisa menemukan jalan keluar.

Putusan

Review-DreadOut-Screenshot-2
DreadOut adalah sebuah game horor yang memiliki gameplay klasik dan atmosfer yang benar-benar mencekam. Meskipun game ini masih memilki masalah di bidang teknis dan gameplay, DreadOut tetap wajib Anda mainkan terutama jika Anda penggemar game horor dan juga ingin mendukung developer Indonesia.
Oh, iya. Semenjak game ini dirilis secara episodik, Digital Happiness juga menjanjikan adanya Act 2 serta Free Roam Mode yang nantinya pasti akan kami bahas juga. Digital Happiness akan memberikan Act 2 secara gratis kepada para pemilik Act 1, sedangkan Free Roam Mode akan menjadi edisi berbayar.
Steam Link: DreadOut, USD 14.99 (sekitar Rp 165.000)